March, 4th 2015

{ Monday, March 16, 2015 }


Kenangan macam apa yang dapat dilupakan?
Kita sama-sama berbahagia, namun tidak dengan cara yang sama.
Kita sempat berjanji, namun mengingkari. Tidak masalah, selama kita baik-baik saja sesaat setelah mengingkari.
Aku menulis ini, hanya sebagai pengingat ketika aku nyaris melupakan.
Aku tak tahu jenis kebahagiaan apa yang kini aku rasakan. Bersamamu ataupun tanpamu, aku baik-baik saja.
Kita pernah bersatu, sebelum kau berdua. Ya, kau.
Aku melepaskanmu. Berat.
Namun, aku tahu hatiku tak pantas kuberi untukmu. Kau tahu alasannya.
Aku kehilangan kebiasaan. Lagi-lagi, berat.
Aku keseringan merindu.
Tapi, aku tak pernah berharap kau kembali.
Kubiarkan saja kau berbahagia dengan pilihan-pilihanmu.
Tunggu dulu, kau….kembali
Kutempatkan kau pada posisi yang tak lagi sama
Lagi-lagi kau pergi.
Tidak apa-apa.
Jangan kembali
Karena…telah kutemukan penggantimu.

Note #22

{ Tuesday, December 2, 2014 }
Ada banyak hal yang beda.
Ah, aku rindu.

:)

{ Tuesday, November 18, 2014 }
Rupanya, kita masih belum paham arti memiliki. Belum mengerti perbedaan.
Padahal, kita telah fasih mengucap kata kebersamaan.
Kita hanya perlu memilih hal mana yang pantas kita pertahankan dan tinggalkan.
Hei, kenangan mana yang dapat dihapuskan?
Semoga saja kita berbahagia pada zona yang berbeda namun dengan kenangan yang sama.
:)

because eight better than seven._.v

{ Friday, October 24, 2014 }
Kita pernah berjalan bersisian sebelum kita berjalan berdampingan, lagi...

Kita tak pernah merencanakan berapa lama waktu dan keadaan membuat kita tak beriringan. Namun, kita tahu, akan ada pertemuan dan kebersamaan, kemudian berjalan kembali seperti biasanya, layaknya tak pernah ada jarak yang panjang.
Rupanya, kita memang butuh jeda. Jeda yang mengajarkan seberapa kita saling membutuhkan dan seberapa genap jauh lebih baik dibandingkan ganjil.
Nyatanya, persahabatan akan jauh lebih kuat membuat kekecewaan menghilang. Banyak hal yang kita pelajari saat maupun setelah kehilangan.

Kita pernah punya satu alasan untuk mengganjilkan, tapi kita punya seribu alasan untuk menggenapkan.

marahka...

{ Thursday, October 16, 2014 }
Maafkan aku yang bercerita tentang waktu yang telah berlalu..
Jujur saja, aku menulis ini karena aku marah padamu. Ya aku marah padamu. Kubiarkan marahku menggebu lewat tulisan ini. Sungguh, aku tak ingin meninggalkan bekas amarahku dihatimu. Mungkin kau tak akan peka ketika kau menyempatkan diri untuk berkunjung ke blogku.

Aku marah padamu, hei.
Alasannya sederhana, namun tak mudah jika kurangkai lewat tulisan-tulisan ini.

Sudah berapa kali kukatakan ini padamu?
Sudah berapa kali kusarankan begitu padamu?
Bolehkah aku tak lagi peduli lagi, padamu?