Untuk:
ikrana yg-cantik
Dari:
saya yg-dihati
Sepertinya,
kau tidak akan butuh waktu yang lama untuk menebak ini._.v
Untuk: Kau.
Beda. Iya beda.
Kalau tidak beda, saya tidak akan menjadikan kau
topik kali ini.
Kau bilang kau tertarik pada kata beda itu.
Mari kujelaskan.
Untuk: Kau (lagi)
Sebenarnya, saya sempat berpikir kembali untuk
memposting tulisan ini. Tapi, tak apalah ini sudah saya rencanakan sejak
kemarin:p
Lagi-lagi, perbedaan.
Saya percaya, ingatan lebih banyak menyimpan yang
beda dibanding yang sama. Right?
Untuk: (masih) Kau
Yang tidak selalu berkata iya pada setiap pendapat
saya
Yang tidak selalu berkata setuju pada setiap
tindakan saya
dan yang tidak selalu berkata saya benar pada
setiap keputusan saya
Untuk: (tetap) Kau
Yang selalu berkata “halo:)” pada awal
percakapan
Yang selalu menggunakan tanda baca seru di setiap
akhir kalimat –pdhl setahuku kalo tanda seru itu, digunakan kalo kalimat
perintah
Yang selalu menjadikan mood-nya sebagai alasan
untuk tidak berdebat-_-
Ini terakhir,
Untuk….kau.
(entah kenapa membuat akhir cerita selalu proses
yang paling sulit)
Ketika beberapa hal tak membuat pendapat kita
sejalan,
Tak usah khawatir,
Tak usah marah,
Kita ikuti saja alur takdir,
Seperti katamu
Dan untuk setiap percakapannya, terimakasih.
ps: Jangan ge-er btw._.v ini tak lebih dari sekedar tulisan.
Untuk:
ikrana yg-dihati
"bagaimana?:p"
Dari:
saya yg-cantik