Peminum Kopi dan Kepribadian

{ Friday, December 13, 2013 }


Coffee Love Notes
Kopi merupakan salah satu minuman yang paling digemari banyak orang. Dari setiap tiga orang di dunia, salah satunya adalah peminum kopi. Kopi merupakan salah satu minuman yang paling dinikmati banyak orang, yang tidak sekadar diteguk saja, namun juga dinikmati. Bisnis kopi pun telah menjadi bisnis puluhan milyar dolar, yang hanya mampu disaingi oleh bisnis minyak bumi. Sebuah penelitian telah menemukan bahwa orang yang minum beberapa jenis kopi memiliki ciri-ciri yang sama. Psikolog klinis Dr. Ramani Durvasula melakukan penelitian ini terhadap 1.000 peminum kopi dan menilai sejumlah gaya kepribadian umum dan sifat-sifat psikologis. Termasuk di antaranya sifat introvert dan ekstrovert, kesabaran, perfeksionis, kehangatan, kewaspadaan, kepekaan, serta keberanian sosial.

1. Peminum kopi hitam ditemukan lebih lugu dan lebih memilih untuk menjaga hal-hal sederhana. Mereka lebih sabar dan lebih tahan terhadap perubahan. Sikap yang lebih tenang dan menjaga suasana hati, juga ditemukan pada peminum kopi hitam.

2. Peminum latte terlihat sebagai sosok pencari kenyamanan dan murah hati dengan waktu mereka. Mereka juga sering mengulur waktu mereka sendiri.

3. Orang-orang yang memesan kopi manis, atau minuman beku, misalnya frappuccino, terlihat lebih mengikuti tren dan menikmati mencoba banyak hal baru. Mereka dianggap lebih berani dalam hal sosial tetapi juga lebih sembrono.

4. Pemesan minuman ekstra berbusa seperti cappuccino atau memilih kopi tanpa kafein lebih menikmati berada dalam kontrol dan sering perfeksionis. Mereka terlalu sensitif dan cenderung khawatir tetapi teliti dalam memantau kesehatan mereka.

5. Sementara peminum kopi instan menjadi orang yang paling santai. Tapi mereka juga miskin dengan rencana dan paling mungkin menunda-nunda sesuatu.

Survei tadi dijelaskan Dr. Durvasula dalam buku You Are WHY You Eat: Change Your Food Attitude, Change Your Life. Penentuan survei dilakukan dengan memberi pertanyaan umum dan diminta memilih dari serangkaian pertanyaan. Dalam survei tersebut juga ditanya apakah mereka minum kopi dan jenis kopi apa yang dipesan.

Nah, kopi apa yang sering Anda minum?

Note #11

{ Thursday, December 5, 2013 }
Sepertinya...butuh. Seharusnya...ada. Tapi, banyak seharusnya yang nyatanya tidak harus terjadi.

Like We Used To

{ Wednesday, December 4, 2013 }
Can you promise me if this was right?

Laki-laki itu merenung sendirian di bangku taman sekolah sebelum seseorang menghampirinya. Gadis itu duduk tepat disampingnya. Beberapa menit mereka duduk bersebelahan, tak ada yang memulai percakapan. Bahkan, tak ada sapaan yang biasanya mereka lakukan. Entah apa yang ada dalam pikirannya masing-masing.

“Ada apa?”, tanya laki-laki itu membuka percakapan.

“Tidak. Tidak ada apa-apa. Kau tak suka aku disini?”

Laki-laki itu hanya diam. Lalu menatap lurus ke depan, tanpa menoleh sedetikpun pada orang yang berada didekatnya.

“Tak usah cerita jika kau tak mau.”, ucap gadis itu.

“Kau tahu tidak rasanya melepaskan saat masih butuh genggaman?”, tanya laki-laki itu masih dengan tatapan lurus ke depan.

Dengan rasa penasaran, gadis itu mencari jawaban yang tepat untuk menjawabnya. Ia takut akan resiko-resiko yang terjadi pada tiap kata yang ia keluarkan.

“Ya, aku tahu”, jawabnya sesingkat mungkin.

“Aku membutuhkan genggaman itu lagi. Apa ini tak terdengar egois?”, tanya laki-laki itu sambil menatap pada gadis disampingnya.

“Menurutmu?”

“Aku tahu, aku egois. Ingin menarik kembali apa yang telah aku biarkan pergi. Apa yang telah aku lepaskan.”

“Jadi? Kau berharap apa yang telah kau lepas, kau genggam kembali?”

“Ya, seperti itu.”

“Bahkan setelah kau punya genggaman baru, kau masih saja berharap?”, ucap gadis itu sambil mengatur intonasi suaranya.

Kemudian hening. Hanya suara gerimis yang mulai terdengar. Guyuran air hujan, tetap saja membuat mereka tak beranjak sama sekali dari tempat duduknya.

Does he sing to all your music
While you dance to purple rain?

Dari kejauhan, seorang gadis melihat ke arah mereka. Tatapan marah sepertinya. Lalu tatapan dua gadis itu bertemu. Yang ditatap tahu apa arti tatapan itu.

“Apa tak akan ada genggaman yang sama untuk kedua kalinya? Kau tahu, bagaimana aku membutuhkan itu. Terdengar egois memang. Tapi, aku benar-benar butuh genggaman kuat itu. Kau tahu? Genggaman yang sama tak akan terjadi pada orang yang berbeda. Kekuatanku kutitip padamu, jangan beri siapa-siapa, tolong. Maaf, aku merindukanmu”.

Dengan senyuman, laki-laki itu berjalan menemui gadis yang sedari tadi berdiri di sana. Ia tahu, laki-laki punya jiwa petualang.

Will she love you like I loved you?
Will he tell you every day?
Will he make you feel like you’re invincible
With every word she’ll say?

“Sepertinya, aku juga merindukannya.”, gumam gadis itu.

Can you promise me if this was right
Don’t throw thiss all away
Can you do all these things?
Will you do all these things?
Like we used to

Untuk genggaman yang benar-benar tak pernah merenggang.


Seasons to Remember

{ Tuesday, November 26, 2013 }
"Aku bisa melupakan semuanya, tapi aku tidak akan kembali pada orang yang sudah meninggalkanku"-Summer in Seoul

"Hidup ini sungguh aneh, juga tidak adil. Suatu kali hidup melambungkanmu setinggi langit, kali lainnya hidup menghempaskanmu begitu keras ke bumi. Ketika aku menyadari dialah satu-satunya yang paling kubutuhkan dalam hidup ini, kenyataan berteriak di telingaku dia juga satu-satunya orang yang tidak boleh kudapatkan.”-Autumn in Paris

"Mimpi tidak akan bertahan lama. Kita boleh saja hidup dalam mimpi, tetapi cepat atau lambat kenyataan akan mendesan masuk, dan ketika kenyataan mendesak masuk dan berhadapan denganmu, kau hanya bisa menerima"-Winter in Tokyo

“Kalau aku mengatakannya, reaksi apa yang akan kau berikan? Apakah kau akan menerima pengakuanku? Apakah kau akan percaya padaku? Apakah kau masih akan menatapku seperti ini? Atau apakah justru kau akan menjauh dariku? Meninggalkanku? Tapi aku tahu aku harus mengatakannya padamu. Aku tidak mungkin menyimpannya selamanya. Entah bagimana reaksimu nanti setelah mendengarnya, aku hanya berharap satu hal padamu. Jangan pergi dariku. Tetaplah disisiku” -Spring in London

Note #10

{ Monday, November 18, 2013 }
Dengar-mendengarkan. Kemudian kuat-menguatkan. Bukan untuk melengkapi seutuhnya. Bukan pula untuk menjadi pengganti.

Note #9

{ Sunday, November 10, 2013 }
Ketika mimpi itu tak kami wujudkan bersama. Doa akan tetap mengiringi, kawan:')

Note #8

{ Thursday, November 7, 2013 }
Untuk hal sama yg terjadi beberapa kali. Gnight.

1 Muharram 1435

{ Tuesday, November 5, 2013 }
1434 menjadi 1435. Apapun yg berganti, Allah selalu menjadikan yg mengganti itu lebih baik. Selamat tahun baru Islam(;

Note #7

{ Monday, November 4, 2013 }
Kau tahu rasanya dibuat kuat dan jatuh oleh orang yang sama? Aku tahu.

Pada Titik Ini

{ Sunday, November 3, 2013 }
Selamat malam 3Nov!
Tidak terasa sudah menghampiri Desember. Ulangan semester...dan pergantian tahun. Saya tidak siap. Saya tidak siap. Bagaimana tidak, rasanya baru saja kuinjakkan kaki ke kelas sebelas. Belum cukup kurasakan bahagianya berada pada titik tengah masa putih abu-abu.

Pada titik ini, saya sudah merasakan beberapa hal. Mencoba hal-hal baru dan mendapat resiko yang baru pula. Kadang, saya rasa ini terlalu berat untuk saat ini. Ya, saat ini. Tapi, jika bukan saat ini, kapan lagi? Kapan saya akan belajar dari setiap kesalahan-kesalahan saya? Kapan saya akan belajar dari setiap cerita-cerita yang ada?

Pada titik ini, saya sudah belajar dari beberapa orang yang berbeda. Pada orang yang datang dan pergi begitu saja. Pada orang yang tinggal. Begitu pula pada orang yang hanya singgah. Saya belajar dari keegoisan. Keegoisan saya, keegoisan teman-teman saya, juga keegoisan orang-orang yang lebih tua dari usia saya. Dapat saya simpulkan, ternyata keegoisan sangat berpengaruh pada setiap kejadian dan sayangnya, sangat tidak bersahabat.

Pada titik ini, saya menyaksikan banyak masalah. Tak dapat dipungkiri, saya ada di dalamnya. Dapatkah saya lari? Tidak, saya tidak mau dikatan pengecut. Maka dari itu, saya hadapi. Dan mencoba menyelesaikannya perlahan. Ya, mencoba... Saat mencoba, ternyata saya butuh teman. Bukan ingin melibatkan teman dalam masalah saya, hanya saja saya butuh penguat. Hanya itu.
Tapi, adakah teman itu?

Note #6

{ Saturday, November 2, 2013 }
Ternyata, saya punya mereka. Yang membuat ini lebih dari yang saya harapkan:') terimakasih penguat-penguat duniawi.

Jangan Berkata Ini Awal yang Buruk

{ Friday, November 1, 2013 }
Kau tahu rasanya saat kau punya harapan, lalu harapan itulah yang membuat kau berada pada titik nol? Harapan yang telah dirancang sedetail mungkin, malah harus berhenti saat ini juga. Saat dimana kau belum siap menerimanya.

Lalu apa yang akan kau lakukan? Mengeluh? Menyalahkan orang-orang-yang menurutmu memang salah-? Jangan, kau tidak punya hak untuk itu. Kau hanya perlu menerima. Ambil pelajaran dari setiap apapun itu.

Bagaimana dengan kecewa? Saat kau kecewa pada suatu keputusan yang menurutmu tak logis. Yang menurut para pembuat keputusan ini logis. Kau hanya perlu lebih dewasa dari si para pembuat keputusan. 

Selamat 1 November. Saya tahu ini bukan awal yang buruk. Saya hanya butuh penguat untuk membuat saya berkata ini logis(';

Note #5

{ Thursday, October 31, 2013 }
Kau tak hanya perlu didengar, tapi kau juga perlu mendengar. Ini hukum adil.

Ternyata tidak se-dewasa yang saya pikir. 
Selamat malam!(;

Cerita Pendek Untukmu

{ }
Apakah mungkin kita merancang perkenalan ini?


Beberapa bulan yang lalu kau adalah dirimu dan aku adalah diriku. Tanpa mengumbar-umbar janji kau datang dan singgah. Menjadi pendengar setia, menjadi motivator, dan menjadi inspirator. Kau menyenangkan. Kau pandai membuat suasana lebih dari yang kuharapkan. Hingga aku yakin, kau melengkapinya tapi tidak menggantikannya.

“Tenang, semuanya akan baik-baik saja”, katamu.

Aku hanya diam. Hanya memandang dan merenung. Entah mengapa dengan semudah ini, aku mempercayai setiap kalimat yang ia ucapkan.

Hampir setiap hari, aku menceritakan setiap kejadian-kejadian patutnya aku simpan, yang awalnya aku tak ingin berbicara hal ini kepada siapapun. Tetapi, aku punya alasan yang kuat untuk menjadikan kau sebagai tempatku berbagi. Lagi-lagi, kau membuatku tenang.

Kau memang membuatku senyaman ini, namun tidak untuk kusebut spesial. Kau cukup jadi kakak, kau cukup jadi adik, kau cukup jadi sahabat, mendengar lalu membuat tenang. Tapi, apakah kau cukup untuk jadi musuh? Bisa jadi.

“Hei, wru?”

Aku mengirim pesan singkat itu kepadamu. Menunggu adalah hal yang membosankan, tapi tetap saja kulakukan. Hingga aku terlelap, kau tak kunjung membalasnya. Kupikir, kau belum sempat membacanya. Lalu ku tunggu lagi. Tak ada balasan ternyata. Aneh.

Saat bertemu, aku tak berani melihatmu, apalagi menatapmu. Kau tak lagi menyapa. Kemana arahnya kata-katamu dulu? Sayang sekali, kau tak lagi sama.

Padahal, menjadikanmu tempat berbagi, aku dibuatkan beberapa cerita yang menimbulkan konflik dengan salah satu teman dekatmu. Awalnya aku menghargai temanmu itu, tapi sayang, setelah ia membuat teman dekatku tak seperti dulu, akhirnya aku memutuskan untuk menolak jika kau bertanya apapun tentangnya. Bukannya kau juga seperti itu? Kita sejalan dalam hal ini bukan?

Ah, sudahlah. Sudah terlalu pagi untuk menceritakan ini. Kau sudah tak lagi menjadi seperti yang kuharapkan, menjadi seperti awalnya. Sudah cukup lama kau menjadi tempatku berbagi. Tak apa jika kau kembali pada teman dekatmu itu, tapi tolong jangan ceritakan padanya jika aku pernah menceritakan dirinya bersamamu. Aku percaya, kau tak mungkin melakukannya. Aku percaya, kau akan menyimpan apapun yang pernah aku ceritakan. Ini kepercayaan terakhirku untukmu.

Terima kasih kamu.
Maaf, aku membutuhkanmu (lagi). 

Note #4

{ Wednesday, October 30, 2013 }
Saat memulai pasti akan berhenti. Begitu pula awal, pasti punya akhir. Nikmati prosesnya. Lalu terima akhirnya.

Note #3

{ Friday, October 25, 2013 }
Kau tidak akan sampai pada satu, dua, tiga, dan selanjutnya tanpa melalui nol.


Lab TIK
25Okt2013

Sejenak.

{ Thursday, October 24, 2013 }
Biarkan sejenak,
otak ini berhenti berpikir
juga hati ini yang tak selalu sejalan
tubuh ini yang benar-benar butuh tempat bersandar
mulut ini ingin menyampaikan
jemari ini ingin tak kalah hebatnya ingin menyampaikan

Biarkan sejenak,
saya berkata lelah
saya berkata iya
saya berkata cukup
lalu merintih tanpa meronta
kemudian terhanyut dalam lamunan

Biarkan sejenak,
saya bungkam
tak bersorak
tak bersuara

Maaf, saya capek.

Note #2

{ Wednesday, October 23, 2013 }
Melangkahkan kaki, menyeruakkan suara, memalingkan muka. Tanpa senyum. Tanpa nada keramahan. Hanya dengan ketegasan. Kumohon, bersahabatlah...

Selamat pagi.


Suddenly aja...iya.

{ Tuesday, October 22, 2013 }
-txt-

Hei, wru? I need you.
*delete*
suddenly, you different. am I looking for an answer?
*send*
and then...
-no reply-
idntknwhy.

PS:
Hai teman cerita, apa kabar?


Note #1

{ Sunday, October 20, 2013 }
Biarkan saya menjadi penutup percakapan pagi ini diiringi tanpa percakapan selanjutnya. Terimakasih, ya. Mari kembali fokus:) Selamat pagi.

Sebatas Ilusi

{ Friday, October 18, 2013 }
Kepada kau pembawa kisah sejarah
Kau lelah, bukan?
Aku bisa menebak rasa lelahmu
Tapi aku yakin kau kuat dan hebat
Sosok berkarisma yang merenggut perhatianku
Aku terdiam dan tidak melanjutkan obsesiku
Kau menarik
Tapi tak mungkin kuulurkan tali untukmu
Kau mempesona
Tapi tak memnuatku terpesona
Hanya ilusi
Ya. Ilusi.
Semu
Tidak untuk jadi nyata
Sudahlah,
kau tetap saja menarik
Hanya pujian
Tak lebih dari itu
Sekali lagi,
kau menarik
Maaf, aku mengagumimu
pendongeng kisah sejarah
Sejarah apalagi yang ingin kau ceritakan?

Selamat Pagi!

{ Thursday, October 17, 2013 }
Hanya kicauan burung yang jelas terdengar
Dingin yang kian menusuk jiwa
Terasa dari celah dedaunan itu
Suara lain yang tak kutau asalnya
Seakan memanggil lewat hembusan angin pagi ini
Ragaku hanyut
Jiwaku tenggelam
Ya, aku mencari
kehangatan hati

Selamat pagi!
Selamat pagi pencipta puisi ini, puisinya sy posting disini yak?;):p=D

Long Gone and Moved On (The Script)

{ }
When's the day you start again
And when the hell does you'll get over it begin
I'm looking hard in the mirror
But I don't fit my skin
It's too much to take 
It's too hard to break me
From the cell I'm in 

Oh from this moment on
I'm changing the way I feel yeah
From this moment on 
It's time to get a real

Cause I still don't know how to act
Don't know what to say
Still wear the scars like it was yesterday
But you're long gone and moved on
Cause you're long gone 
But I still don't know where to start, still finding my way
Still talk about you like it was yesterday
But you're long gone and moved on
But you're long gone, you moved on

So how'd you pick the pieces up yeah
I'm barely used to saying me instead of us
The elephant in the room keeps scaring off the guests
It gets under my skin to see you with him
And its not me that you're with

Oh from this moment on
I'm changing the way I feel yeah
From this moment on 
It's time to get a real

Cause I still don't know how to act
Don't know what to say
Still wear the scars like it was yesterday
But you're long gone and moved on
Cause you're long gone 
But I still don't know where to start, still finding my way
Still talk about you like it was yesterday
But you're long gone and moved on
But you're long gone, you moved on

No I can't keep thinking that you're coming back
No
Cause I got no business knowing where you're at
No
And its gonna be hard yeah
Cause I have to wanna heal yeah
And its gonna be hard yeah
The way I feel that I have to get real

I still don't know how to act
Don't know what to say
Still wear the scars like it was yesterday
But you're long gone and moved on
But you're long gone 
But I still don't know where to start, still finding my way
Still talk about you like it was yesterday
But you're long gone and moved on
But you're long gone, you moved on

But you're long gone, you moved on
eh eh, oh oh
eh eh, oh oh
But you're long gone, you moved on


when the hell does you'll get over it begin
It's time to get real
And we moved on


Yeah, different!

{ Wednesday, October 16, 2013 }
(np-back to december)
It turns out freedom ain't nothing but missing you
Wishing I'd realized what I had when you were mine
I go back to December, turn around and make it alright
I go back to December all the time

Subuh yang perlahan-lahan mengganti malam
Tak dapat terpungkiri, cerita juga ikut berganti
Saat dimana pertahanan itu luluh
Meninggalkan dengan sebuah titipan kisah
Berkata cukup
lalu berkata iya

Saat jari bertautan
Menggenggam erat
Genggaman terakhir penutup cerita
Lalu pergi. Ya, pergi.
Hingga masih tetap dalam genggaman
Tetap mengikat dan memperkokoh demi persahabatan
Dalam banyak perbedaan tujuan

Sejenak Saja

{ Monday, October 14, 2013 }
Sedetik,
lalu semenit,
tak sampai sejam
Tak selama kau bercerita
untaian kalimat-kalimat indah
Ya, tak lama
Hanya sesingkat ini
Sesaat,
aku mengagumimu

12Okt2013
Free Class(XI IPA Plus)

Aku dan Kau

{ Friday, October 11, 2013 }
Tak dapat menafsirkan
Arti dari interaksi
Yang tercipta dalam bergitu banyak percakapan
Membuat nyata akan hadirnya sosokmu

Kesedihan yang menjelma menjadi kebahagiaan
Ketidakpahaman berubah pemahaman
Kegelisahan menjadikan ketenangan

Bukan istimewa
Bukan apa-apa
Hanya melengkapi
Sesederhana itu

Kau menarik
Tapi tidak cukup membuatku terpana
Kau mempesona
Tapi tidak cukup membuatku kagum
Kau tak sekedar itu
Tapi tidak untuk menjadikan
aku dan kau......
menjadi kita

Melodi indah itu...
Tutur lembut itu...
dan rasa yang sama
Namun bukan rasa bersama
aku dan....kau

Bantaeng, 25 September 2013
(depan kelas XI IPA PLUS)

1st of 31st

{ Tuesday, October 1, 2013 }
Selamat malam Oktober!
Semua manusia memang diciptakan dan diwajibkan untuk selalu bersyukur. Bersyukur akan apapun. Cobaan pun patut disyukuri. September, misalnya. Terlalu banyak masalah di sana. Mengeluh pasti ada, manusiawi kan? Tapi, akan elegan jika dibarengi hadapi dan usaha menyelesaikanB) Kau akan mendapat pengalaman dan pelajaran dari apapun itu;)

Selamat malam 1 Oktober!
Sama seperti sebelumnya, ada banyak harapan dibulan ini. Dan lagi-lagi, patut diiringi rasa syukur akan hari-hari sebelumnya yang telah lewat. Awal yang baik untuk akhir yang lebih baik(; Amin.

Selamat malam!
Menuju hari kedua Oktober, harapan masih tetap sama; semoga 31 harinya selalu berberkah. Apapun itu, semoga diijabah oleh-Nya:D

Untuk keluarga, sahabat, motivator dan inspirator, penyemangat pagi hari dan pembawa ketenangan malam hari; Selamat bulan Oktober!({})

Puisi Seminggu

{ Friday, September 27, 2013 }
Abjad yang tersusun menjadi kata
Kata terangkai menjadi kalimat
Kalimat tersusun menjadi bait
Bait
demi bait...
                Kutorehkan pena bertinta ini
                Dalam kertas yang awalnya tak bernoda
Kutarik ulurkan tanganku
Demi kugoreskan pena ini
Mengukir sebuah cerita
Cerita abstark
Pada halaman kertas putih ini
         Tak kupahami arti lukisan kata ini
Layaknya puzzle yang berserakan
Layaknya daun yang berguguran
Layaknya pena yang kehabisan tinta
Hingga akhirnya
Kutemukan akhir tulisan ini
Hanya sekedar puisi rupanya
Ya. Puisi.
Puisi seminggu
 
(72puisi dalam jangka waktu 1minggu)

Selamat Ulang Tahun Ayah!

{ Friday, September 20, 2013 }
Rasa bangga yang luar biasa kami tuturkan untukmu
Panutan dan pemimpin kami
Pelindung kami
Inspirator dan motivator kami
Begitu hebat menuntun yang terbaik
Begitu aman dalam lindungannya
Begitu tenang dalam tutur katanya

Terima kasih untuk setiap detik perhatianmu
untuk setiap nasehat-nasehatmu
untuk canda tawamu
untuk ketulusan dan kesabaranmu

Dari ayah, kami belajar bisa setelah tidak bisa
Dari ayah, kami belajar bangkit setelah jatuh
Dari ayah, kami belajar sesuatu yang rumit menjadi sesuatu yang mudah
Dari ayah, kami belajar cara menghargai dan menghormati
Dari ayah, kami belajar ikhlas dalam hal apapun
Dari ayah, kami belajar menjadi pribadi yang baik

Selamat ulang tahun, Ayah
Kututurkan doa dan harapan untukmu
Keimanan, kesehatan, dan keselamatan selalu menyertaimu
Semoga kami selalu menjadi alasan senyummu
Semoga kelak dengan bangganya engkau mengucapkan selamat atas keberhasilanku
Terimakasih telah menjadi ayah yang hebat
Salam sayang dan cinta untukmu

Late Post

{ Wednesday, September 18, 2013 }
Aula sekolah, 17september2013.
(dalam buku catatan harian sekolah)

Apa kabar kamu--pemilik tgl17--?
Sudah lama tak saling tahu kabar
Sejak 2 bulan yang lalu, mungkin?
Better than before yak. Better that we break. HAHA. Harus di'? Sesuai janji awal;)
Btw, 12ipsPlus, are you remember?

And now, dalam satu ruangan yang sama, ada beberapa nama yang--sebelum tidak ada lagi tgl4 di bulanbulan setelahnya--biasa kita jadikan bahan pembicaraan
Saya pikir, kamu tahu itu.

Untuk sebuah keputusan, pada saat itu kita memilih untuk berhenti. "Sebelumnya baik-baik, setelahnya juga harus baik-baik, bukan?;)"

Dengan seragam yang sama (re: putih abu-abu). Me and you feel different after that. Nassami toh?:D

Menjadikan suatu kebiasaan yang sebelumnya tidak menjadi kebiasaan, tapi terpaksa menjadi kebiasaan, ternyata tidak mudah seperti yang dipikirkan dan tidak mudah seperti yang dibayangkan:)

Slmttgl17btw!

Ini Hanya Rutinitas Singkat...

{ Sunday, September 15, 2013 }
Terjadi rutinitas beberapa hari belakangan ini. Tidak ada harapan seperti ini sebelumnya. Darimana ini berawal? Adakah keputusan untuk berkata ya pada percakapan sebelum awalnya? Saya rasa tidak. Hanya mengikuti keadaan dimana kita ditempatkan hingga pada akhirnya berakhir dimana. Demi apapun, saya menyetujui dan menerima apapun yang terjadi berdasarkan hukum-hukum alam.

Seperti yang pernah saya posting di facebook; "Terjebak dalam pilihan itu, ya harus memilih; ini atau itu, ya atau tidak. Berada ditengah-tengah itu, egois namanya."  Untuk rutinitas ini, saya memilih tidak dan dilanjutkan dengan kata berhenti. Tanpa menunggu resiko, saya sudah siap untuk sebuah resiko. Ini hanya rutinitas singkat.

Thankyou buat ratusan conversationnya. Untuk 4menit17detik pertama dan 15menit39 detik berikutnya, makasiiih;)
Teh kotak? see next time!

Our Conversation

{ Tuesday, September 10, 2013 }
Jika saya berpikir ini tidak lebih menarik dibanding mengerjakan tugas, postingan ini tidak bakalan ada:)

Dimulai dengan niat saya untuk membuat kegaduhan dipesan handphonenya, tetapi ternyata tidak membuat gaduh, maka saya menggantinya dengan kalimat “nama saya tertera disana”, dan nyatanya jelas. Nama saya terbaca dipesan handphonennya\m/

Dari sekian banyak kata demi kata yang kami rangkai hingga membentuk kalimat. Kami menciptakan 105 percakapan dalam kurun waktu beberapa jam. Tanpa menghilangkan rasa hormat saya kepada yang lebih tua setahun, saya memberitahunya terlebih dahulu sebelum membuat postingan ini;) toh kak?=D. Dari 105 percakapan, kami membahas beberapa hal. Diawali dengan buku, yang membuat penggemar penulis Raditya Dika ini (yang maunya kalo ulang tahun dibelikan novel terbitan paling lamanya Kambing Jantan) harus rela meminjamkan salah satu buku yang katanya menarik buat dibaca. Samurai Pengasih bede judulnya:D

“Pembahasan kita malam ini buku ya’”
“Haha iya. Lebih bermanfaat dibanding bicara soal hati;)”
Pembahasan kami yang kedua, dimulai dari percakapan tersebut.

“Makanya saat ini mencobaka’ untuk maknai itu dan ternyata susah.”
Dan…hanya kami yang tahu makna dari kalimat tersebut. Di’ kak?B-)


By the way, thankyou buat rock conversationnya. Salam perbedaan, kak Badrul!;)

Gbye!

{ Sunday, August 18, 2013 }
Minggu, 18 Agustus. 00:47 am.
Kamu tahu rasanya menerima sebelum kau benar-benar siap? Aku tahu. Dan rasanya tidak berada disana padahal nyatanya kau ada, di dekatnya. Kau tahu rasanya? Jika tidak, cobalah bayangkan. Tapi, yang paling menarik adalah; mengikhlaskan secara elegan;)
Sebelumnya kan, baik-baik saja. Setelahnya harus baik-baik juga bukan? I just remember this sentence.
Dengan mudahnya mengucapkan selamat tanpa rasa apapun dengan keadaan yang luar biasa baik. Artinya, itu bisa dan ikhlas. Menjadi seperti sebelumnya dengan modal dan rasa persahabatan;)
Ya, ada jarak memang. Tapi, bukankah jarak punya batas? Saya tahu dan sebisa mungkin tidak melanggar yang seharusnya. Dan yang hanya sekedar menyimak, hanya tahu sepenggal ceritanya dan hanya menebak apa pikiran saya tanpa tahu yang semestinya:D
Sebelum, saatnya, dan setelahnya, masing-masing punya cerita dan kenangan. Apapun itu, punya tempat tersendiri:')


Selamat malam,
I'm good in goodbye, always;)

Disini, aku merindukanmu

{ Thursday, July 11, 2013 }
Disini, aku merindukanmu.
Inikah rindu yang benar-benar rindu? Rasa yang beradu walau raga tetap menolak? Menolak hadirnya yang hanya membawa ulangan kenangan-kenangan manis? Kenapa harus mengulang kenangan yang begitu banyaknya, yang begitu lamanya, hanya dalam waktu sesingkat ini? Adilkah? Kenapa rindu ini tak peduli seberapa hebatnya kita yang kini memisahkan diri? Kita yang masing-masing kini memulai cerita baru tanpa menyisihkan cerita lama? dan kita yang kini bahagia dalam dekapan doa masing-masing? Aku benci dengan situasi ini. Dimana saat aku merindukanmu sedalam ini, membutuhkanmu sebutuh ini, dan mengingatmu dalam keadaan yang tak lagi sama.
Maaf, aku merindukanmu. Aku merindukanmu bukan aku ingin mengganggu cerita barumu. Ini hanya rasaku saja. Rasa yang tidak ku harapkan, namun tak bisa ku tolak hadirnya.

I miss you, here.