Seasons to Remember

{ Tuesday, November 26, 2013 }
"Aku bisa melupakan semuanya, tapi aku tidak akan kembali pada orang yang sudah meninggalkanku"-Summer in Seoul

"Hidup ini sungguh aneh, juga tidak adil. Suatu kali hidup melambungkanmu setinggi langit, kali lainnya hidup menghempaskanmu begitu keras ke bumi. Ketika aku menyadari dialah satu-satunya yang paling kubutuhkan dalam hidup ini, kenyataan berteriak di telingaku dia juga satu-satunya orang yang tidak boleh kudapatkan.”-Autumn in Paris

"Mimpi tidak akan bertahan lama. Kita boleh saja hidup dalam mimpi, tetapi cepat atau lambat kenyataan akan mendesan masuk, dan ketika kenyataan mendesak masuk dan berhadapan denganmu, kau hanya bisa menerima"-Winter in Tokyo

“Kalau aku mengatakannya, reaksi apa yang akan kau berikan? Apakah kau akan menerima pengakuanku? Apakah kau akan percaya padaku? Apakah kau masih akan menatapku seperti ini? Atau apakah justru kau akan menjauh dariku? Meninggalkanku? Tapi aku tahu aku harus mengatakannya padamu. Aku tidak mungkin menyimpannya selamanya. Entah bagimana reaksimu nanti setelah mendengarnya, aku hanya berharap satu hal padamu. Jangan pergi dariku. Tetaplah disisiku” -Spring in London

Note #10

{ Monday, November 18, 2013 }
Dengar-mendengarkan. Kemudian kuat-menguatkan. Bukan untuk melengkapi seutuhnya. Bukan pula untuk menjadi pengganti.

Note #9

{ Sunday, November 10, 2013 }
Ketika mimpi itu tak kami wujudkan bersama. Doa akan tetap mengiringi, kawan:')

Note #8

{ Thursday, November 7, 2013 }
Untuk hal sama yg terjadi beberapa kali. Gnight.

1 Muharram 1435

{ Tuesday, November 5, 2013 }
1434 menjadi 1435. Apapun yg berganti, Allah selalu menjadikan yg mengganti itu lebih baik. Selamat tahun baru Islam(;

Note #7

{ Monday, November 4, 2013 }
Kau tahu rasanya dibuat kuat dan jatuh oleh orang yang sama? Aku tahu.

Pada Titik Ini

{ Sunday, November 3, 2013 }
Selamat malam 3Nov!
Tidak terasa sudah menghampiri Desember. Ulangan semester...dan pergantian tahun. Saya tidak siap. Saya tidak siap. Bagaimana tidak, rasanya baru saja kuinjakkan kaki ke kelas sebelas. Belum cukup kurasakan bahagianya berada pada titik tengah masa putih abu-abu.

Pada titik ini, saya sudah merasakan beberapa hal. Mencoba hal-hal baru dan mendapat resiko yang baru pula. Kadang, saya rasa ini terlalu berat untuk saat ini. Ya, saat ini. Tapi, jika bukan saat ini, kapan lagi? Kapan saya akan belajar dari setiap kesalahan-kesalahan saya? Kapan saya akan belajar dari setiap cerita-cerita yang ada?

Pada titik ini, saya sudah belajar dari beberapa orang yang berbeda. Pada orang yang datang dan pergi begitu saja. Pada orang yang tinggal. Begitu pula pada orang yang hanya singgah. Saya belajar dari keegoisan. Keegoisan saya, keegoisan teman-teman saya, juga keegoisan orang-orang yang lebih tua dari usia saya. Dapat saya simpulkan, ternyata keegoisan sangat berpengaruh pada setiap kejadian dan sayangnya, sangat tidak bersahabat.

Pada titik ini, saya menyaksikan banyak masalah. Tak dapat dipungkiri, saya ada di dalamnya. Dapatkah saya lari? Tidak, saya tidak mau dikatan pengecut. Maka dari itu, saya hadapi. Dan mencoba menyelesaikannya perlahan. Ya, mencoba... Saat mencoba, ternyata saya butuh teman. Bukan ingin melibatkan teman dalam masalah saya, hanya saja saya butuh penguat. Hanya itu.
Tapi, adakah teman itu?

Note #6

{ Saturday, November 2, 2013 }
Ternyata, saya punya mereka. Yang membuat ini lebih dari yang saya harapkan:') terimakasih penguat-penguat duniawi.

Jangan Berkata Ini Awal yang Buruk

{ Friday, November 1, 2013 }
Kau tahu rasanya saat kau punya harapan, lalu harapan itulah yang membuat kau berada pada titik nol? Harapan yang telah dirancang sedetail mungkin, malah harus berhenti saat ini juga. Saat dimana kau belum siap menerimanya.

Lalu apa yang akan kau lakukan? Mengeluh? Menyalahkan orang-orang-yang menurutmu memang salah-? Jangan, kau tidak punya hak untuk itu. Kau hanya perlu menerima. Ambil pelajaran dari setiap apapun itu.

Bagaimana dengan kecewa? Saat kau kecewa pada suatu keputusan yang menurutmu tak logis. Yang menurut para pembuat keputusan ini logis. Kau hanya perlu lebih dewasa dari si para pembuat keputusan. 

Selamat 1 November. Saya tahu ini bukan awal yang buruk. Saya hanya butuh penguat untuk membuat saya berkata ini logis(';